I. Pendahuluan
Bentuk
sistem ekonomi di dunia sangat berbeda dari negara yang satu dengan negara yang
lainnya. Sebelum membahas ke dalam macam-macam sistem ekonomi, lebih baiknya
kita pahami apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi. Sistem ekonomi adalah
seperangkat mekanisme dimana suatu negara memiliki strategi untuk mengatur
kehidupan ekonominya dalam rangka mencapai kemakmuran rakyatnya.
II. Jenis-Jenis Sistem Perekonomian di Dunia
Berikut ini adalah
jenis-jenis sistem perekonomian yang ada di dunia yaitu:
1. Sistem
Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi liberal/pasar/kapitalis atau yang
biasa disebut dengan Free Fight
Liberalism adalah suatu penerapan kehidupan ekonomi yang bebas, dimana
warga negara diberi kebebasan oleh pemerintahan untuk melakukan kegiatan
ekonomi, dan seluruh sumber daya yang tersedia, dimiliki, dan dikuasai oleh
masyarakat dapat dikembangkan secara bebas. Dalam sistem ini, pemerintah tidak
ikut campur tangan. Bahkan dalam kondisi tertentu pun, pemerintah benar-benar
lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Sehingga kondisi ini disebut
juga dengan istilah laissez-faire.
Pencetus sistem ekonomi liberal adalah Adam Smith. Di dalam bukunya
yang berjudul The Wealth of Nation (1776), Adam Smith
mengatakan bahwa “kemakmuran suatu negara akan terwujud bila setiap individu
diberikan kebebasan yang seluas-luasnya untuk mencapai kemakmuran, sehingga
kehidupan ekonomi dapat berjalan secara bebas sesuai dengan mekanisme
pasar. Sistem perekonomian ini dianut oleh sebagian besar negara-negara
di dunia, terutama di negara-negara Eropa Barat, Amerika, Kanada, dan
Australia.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Liberal
a.
Bebas memiliki alat-alat dan sumber-sumber produksi,
baik perorangan maupun kelompok
b.
Hak milik perorangan dijamin sepenuhnya
c.
Kegiatan ekonomi sebagian besar dilakukan oleh swasta
d.
Campur tangan pemerintah sangat sedikit atau terbatas
e.
Modal mempunyai peran yang terpenting dalam kegiatan
ekonomi
f.
Bebas bersaing dengan cara apa pun
g.
Didorong oleh motif memperoleh laba
sebesar-besarnya
Kelebihan dari Sistem Ekonomi Liberal adalah
a.
Setiap individu diberi kebebesan dan kesempatan untuk
berusaha
b.
Setiap individu bebas memiliki alat-alat produksi
c.
Setiap individu bebas memilih bidang usaha yang
disukainya
d.
Persaingan dapat menyebabkan adanya dorongan untuk
maju
e.
Produksi barang dan jasa berdasarkan kepada kebutuhan
pasar, yaitu kebutuhan masyarakat.
Kekurangan sistem ekonomi liberal :
a. Kebebasan berusaha menyebabkan adanya kelompok yang sangat dominan,
sementara ada kelompok yang lemah
b. Menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat
c. Menimbulkan penindasan (eksploitasi) terhadap manusia karena mengejar
keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya
d. Tidak ada pemerataan pendapatan karena setiap individu berlomba-lomba
mencari keuntungan.
2.
Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi sosialis ini dicetuskan oleh Karl Marx,
yang berawal dari penolakannya terhadap sistem ekonomi liberal yang telah
diutarakan oleh Adam Smith. Dia berpendapat selama tuan tanah atau
pemilik modal diberikan kekuasaan dalam mengelola ekonomi maka kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat tidak akan pernah tercapai, justru akan terjadi perbudakan
dan akan memunculkan kelas-kelas di dalam masyarakat. Oleh karena itu Karl Marx
merancang sistem ekonomi sosialis untuk mematahkan paham ekonomi liberal.
Sistem ekonomi sosialis disebut juga sistem ekonomi terpusat, karena semua
pengelolaan perekonomian sepenuhnya diatur oleh pemerintah. Jadi yang dimaksud
dengan sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem ekonomi di mana seluruh
sumber daya dan pengolahannya direncanakan dan dikendalikan oleh
pemerintah.
Negara yang menganut sistem ekonomi sosialis adalah negara-negara yang
berideologi atau berpaham komunis seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, RRC dan
negara komunis lainnya.
Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis sebagai berikut :
1.
Seluruh sumber daya dikuasai oleh negara
2.
Produksi dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
3.
Kegiatan ekonomi direncanakan oleh negara dan diatur
oleh pemerintah secara terpusat
4.
Hak milik individu tidak diakui
Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis yaitu :
a. Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah sehingga
pemerintah mudah melakukan pengawasan terhadap jalannya perekonomian.
b. Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena
distribusi pemerintah dapat dilakukan dengan merata.
c. Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan
jasa yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
d. Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis adalah :
a. hak milik pribadi tidak diakui,
b. potensi inisiatif dan daya kreasi masyarakat tidak berkembang,
c. segala kebijakan pemerintah harus dilakukan oleh rakyat dan pemerintah
bersifat paternalisme.
3. Sistem
Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah sistem
ekonomi yang berusaha mengurangi kelemahan- kelemahan yang timbul dalam sistem
ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar. Dalam sistem ekonomi campuran
pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta dalam menjalankan kegiatan
perekonomian.
Pada sistem ekonomi campuran pemerintah melakukan pengawasan dan
pengendalian dalam perekonomian, namun pihak swasta (masyarakat) masih diberi
kebebasan untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka
jalankan. Adanya campur tangan dari pemerintah bertujuan untuk menghindari
akibat-akibat yang kurang menguntungkan dari sistem liberal, antara lain
terjadinya monopoli dari golongan-golongan masyarakat tertentu terhadap sumber
daya ekonomi. Sistem ekonomi campuran banyak diterapkan di negara-negara
yang sedang berkembang, seperti Malaysia, India, Filipina, Mesir, dan
Maroko.
Ciri-ciri dari sistem ekonami campuran yaitu :
a. Sumber-sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
b. Pemerintah menyusun peraturan, perencanaan, dan menetapkan kebijaksanaan
-kebijaksanaan di bidang ekonomi.
c. Swasta diberi kebebasan di bidang-bidang ekonomi dalam batas
kebijaksanaan ekonomi yang ditetapkan pemerintah.
d. Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak
merugikan kepentingan umum.
e. Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan
pendapatan.
f. Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme
pasar.
III . Perkembangan Sistem Perekonomian Indonesia
A. Perkembangan
Sistem Perekonomian pada Masa Penjajahan
Saat masih dalam penjajahan,
perekonomian Indonesia dikuasai oleh negara asing (penjajah). Saat masa
penjajahan Belanda, VOC didirikan untuk memonopoli perdagangan di Indonesia.
VOC memiliki Hak Octrooi, yang berisi :
1. Hak
mencetak uang
2. Hak
mengangkat dan memberhentikan pegawai
3. Hak
menyatakan perang dan damai
4. Hak
untuk membuat angkatan bersenjata sendiri
5. Hak
untuk membuat perjanjian dengan raja-raja
.
B. Perkembangan Perekonomian Indonesia masa Orde Lama (1945-1966)
Pada awal kemerdekaan, pembangunan
ekonomi Indonesia mengarah perubahan struktur ekonomi kolonial menjadi ekonomi
nasional, yang bertujuan untuk memajukan industri kecil untuk memproduksi
barang pengganti impor yang pada akhirnya diharapkan mengurangi tingkat
ketergantungan terhadap luar negeri. Sistem moneter tentang perbankan
khususnya bank sentral masih berjalan seperti wajarnya. Hal ini dibuktikan
dengan adanya hak ekslusif untuk mencetak uang dan memegang tanggung jawab
perbankan untuk memelihara stabilitas nasional. Bank Indonesia mampu menjaga
tingkat kebebasan dari pengambilan keputusan politik. Sejak tahun 1955,
pembangunan ekonomi mulai meramba ke proyek-proyek besar. Hal ini dikuatkan
dengan keluarnya kebijakan Rencana Pembangunan Semesta Delapan Tahun (1961).
Kebijakan ini berisi rencana pendirian proyek-proyek besar dan beberapa proyek
kecil untuk mendukung proyek besar tersebut. Rencana ini mencakup sektor-
sektor penting dan menggunakan perhitungan modern. Namun sayangnya Rencana
Pembangunan Semesta Delapan Tahun ini tidak berjalan atau dapat dikatakan gagal
karena beberapa sebab seperti adanya kekurangan devisa untuk menyuplai modal
serta kurangnya tenaga ahli. Perekonomian Indonesia pada masa ini
mengalami penurunan atau memburuk.
Terjadinya pengeluaran besar-besaran yang bukan
ditujukan untuk pembangunan dan pertumnbuhan ekonomi melainkan berupa
pengeluaran militer untuk biaya konfrontasi Irian Barat, impor beras, proyek
mercusuar, dan dana bebas (dana revolusi) untuk membalas jasa teman-teman dekat
dari rezim yang berkuasa. Perekonomian juga diperparah dengan terjadinya
tingginya inflasi yang mencapai 650%. Selain itu Indonesia mulai dikucilkan
dalam pergaulan internasional dan mulai dekat dengan negara-negara komunis.
C. Perkembangan Ekonomi Indonesia pada Masa Orde Baru
Pembangunan nasonal telah di renanakan meliputi
pembangunan jangka panjang, pembangunan jangka menengah, dan pembangunan jangka
pendek. Pembangunan jangka panjang tahap I (PJPT I) berlangsung selama 25
tahun.PJPT I terdiri atas lima tahapan jangka menengah.Setiap tahapan jangka
menengah waktunya lima tahun yang di kenal dengan nama pembangunan lima tahun(pelita).Setiap
pelita di bagi menjadi lima tahapan jangka pendek,yaitu satu tahunan yang di
kenal sebagai pelita tahun pertama,dan seterusnya sampai pelita tahun ke
lima.Pemerintah orde baru mulai melaksanakan rencana pembangunan lima tahun
sejak 1 April 1969 melalui tahapan tahapan pelita. Perkembangan perekonomian
Indomesia pada masing-masing pelita adalah sebagai berikut :
PELITA I
Pelita I dimulai 1 April 1969-31 Maret 1947.Pelita ini menekan pada
rehabilitasi ekonomi,khususnya mengangkat hasil pertanian dan penyempurnaan
system irigasi dan transportasi. Hampir selruh target di sektor produksi
berhasil di capai, bahkan produksi beras meningkat 25%. Tujuan pelita I adalah
menaikan taraf hidup rakyat dan sekaligus meletakan dasar-dasar yang kuat bagi
pembangunan nasional dalam tahap-tahap berikutnya.
PELITA II
Pelita II berlangsung pada tangggal 1 April 1974-31 Maret 1979.Pelita II
menekankan pada peningkatan standar hidup bangsa Indonesia.Tujuan tersebut di
wujudkan dengan menyediakan pangan, sandang, dan papan yang lebih baik,
meningkatkan pemerataan kesejahteraan dan menyediakan lapangan kerja.
PELITA III
Pelita III di mulai tanggal 1 April 1979-31 Maret 1989.Pelita ini
menekankan pada sector pertanian untuk mencapai swasemada pangan pangan dan
pemantapan indystri yang mengolah bahan dasar atau bahan baku menjadi bahan
jadi.Pelita II menungkat 274% di banding pelita sebelumnya. Penduduk yang hidup
d bawah garis kemiskinan tinggal 26,9 % dari jumlah penduduk tahun 1980.
PELITA IV
Pelita IV di mulai 1 April 1984-31 Maret 1989. Pelita ini menekankan pada
sector pertanian untuk mempertahankan swasembada pangan sekaligus meningkatakan
industri yang dapat memproduksi mesin-mesin untuk insustri ringan maupun
berat. Penduuduk yang hidup di bawah garis kemiskinan tinggal 16,4% dari jumlah
penduduk tahun 1987.
PELITA V
Pelita V di mulai tanggal 1 April 1989-31 Maret 1994. Pelita ini menekankan
pada sector industri yang di dukung oleh pertumbuhan yang mantap di sector
pertanian.
PELITA VI
Pelita VI di mulai 1 April 1994-31 Maret 1999.Pelita VI maerupakan awal
pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua (PJPT II). Pada tahap ini bangsa
Indonesia memasuki proses Tinggal Landas menuju Terwujudnya masyarakat
maju, adil dan mandiri. Pelita VI menitikberatkan pada bidang ekonomi dengan
keterkaitan antara industri dan pertanian serta bidang pembangunan lainnya
guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
D. Perkembangan Perekonomian Indonesia Pada Masa Orde Reformasi
Pemerintahan presiden BJ Habibie yang mengawali masa
reformasi belum melakukan perubahan-perubahan yang cukup tajam dalam bidang
ekonomi. Kebijakan-kebijakannya diutamakan untuk mengendalikan stabilitas
politik. Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid belum ada tindakan
yang cukup berarti untuk menyelamatkan negara dari keterpurukan. Padahal
ada berbagai persoalan ekonomi yang diwariskan orde baru harus dihadapi antara
lain masalah KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), pemulihan ekonomi, kinerja
BUMN, pengendalian inflasi, dan mempertahankan kurs rupiah. Akibatnya,
kedudukannya digantikan oleh presiden Megawati sebagai presiden wanita pertama
di Indonesia.
E. Perkembangan Perekonomian Indonesia saat ini
Masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Kebijakan kontroversial pertama presiden Yudhoyono adalah mengurangi subsidi
BBM, dengan kata lain menaikkan harga BBM. Kebijakan ini dilatar belakangi
oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi
sektor pendidikan dan kesehatan serta bidang – bidang yang mendukung
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan kontroversial kedua, yakni
Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin. Kebanyakan BLT tidak
sampai ke tangan yang berhak dan pembagiannya menimbulkan berbagai masalah
sosial, seperti ribut saat mengantri yang bahkan berujung pada hilangnya
nyawa seseorang. Kebijakan yang ditempuh untuk meningkatkan pendapatan
perkapita adalah mengandalkan pembangunan infrastruktur masal
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta mengundang investor asing dengan
janji memperbaiki iklim investasi.
Masa pemerintahan Joko Widodo. Masa ini pun tak heran banyak menuai
beberapa pro dan kontra setelah pelantikannya sebagai Presiden republik
Indonesia 20 Oktober 2014 yang lalu. Mulai dari pemilihan kabinet atau para
menteri yang disebut sebagai “Kabinet Kerja” dengan latar belakang pendidikan
yang tidak se-elit para menteri pada umumnya, sampai beberapa kebijakan yang
dianggap pencitraan bagi masyarakat yang tidak mendukungnya.
Pada masa ini perekonomian Indonesia mulai bergejolak ke arah yang lebih
baik lagi. Data terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan,
pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 mencapai angka terendah selama lima
tahun terakhir. Menurut BPS, tahun 2014 pertumbuhan ekonomi sekitar 5,01 persen
(dengan basis perbandingan tahun 2010).
0 komentar :
Posting Komentar