About Us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros. Aliquam pharetra. Nulla in tellus eget odio sagittis blandit. Maecenas at nisl. Nullam lorem mi, eleifend a, fringilla vel, semper at, ligula. Mauris eu wisi. Ut ante dui, aliquet nec, congue non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris. Duis sed massa id mauris pretium venenatis. Suspendisse cursus velit vel ligula. Mauris elit. ....read more

Senin, 25 Maret 2013

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK


I.            Profil PT Indofood Sukses Makmur, Tbk
            Indofood merupakan perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman.
misi dari PT Indofood Sukses Makmur ialah :
  •     Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan
  •       Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi, dan teknologi kami.
  •        Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan.
  •     Meningkatkan stakeholders’ values secara berkesinambungan.
II.            Analisis Kondisi Keuangan PT Indofood Sukses Makmur, Tbk
                        Tujuan dari menganalisis kondisi keuangan PT Indofood Sukses Makmur, Tbk. adalah untuk menilaiki dapat diketahui apakahperusahaan telah mencapai target-target yang ingin dicapai. Dalam menganalisis kondisi keuangan PT Indofood Sukses Makmur, Tbk, diperlukan beberapa aspek yang perlu diketahui, antara lain : 

2.1 Aspek RatioLikuiditas
            Aspek Likuiditas menunjukkan kemampuan perusahan  dalam hal membayar kewajiban jangka pendek yang telah jatuh tempo.Jadi ratio likuditas merupakan indicator yang menunjukkan apakah perusahan memiliki masalah dalam arus kas atau tidak, Alat ukur yang sering digunakan dalam menganalisis yaitu :

A.    Current Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya denga menggunakan aktiva lancar yang dimiliki .
Current Ratio = Aktiva Lancar  x 100 %
                              Hutang Lancar

B.  Cash Ratio menunjukkan kemampuan perusahan untuk membayar hutang jangka pendek dengan kas yang ada dan surat berharga lain yang dapat segera diuangkan.

Cash Ratoi =  Kas + Surat berharga  x 100 %
                             Hutang Lancar

C.    Quick Ratio Merupakan rasio yang digunaka untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid . Quick Ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu :

Quick Ratio  = Aktiva Lancar  - Persediaan x 100 %
                                         Hutang Lancar

2.2  Aspek Ratio Solvabilitas
               Merupakan suatu alat untuk menunjukkan kemampuan perusahan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahan tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang.

A.    .TotaL  Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas) Merupakan Perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukka kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya . Rasio ini dapat dihitung denga rumus yaitu :

Total Debt to equity Ratio = Hutang Lancar + Hutang Jangka Panjang  x 100 %
                                                                          Modal Sendiri

B.     Total Debt to Total Asset Ratio ( Rasio Hutang terhadap Total Aktiva ) Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :

Total  Deb to Total Asset Ratio  =   Total Hutang  X 100 %
                    Total Aktiva

C.     Equity to Total Asset Ratio , rasio ini membandingkan antara modal sendiri dengan total aktiva. Rasio ini mengukur kemampuan total aktiva untuk memenuhi kebutuhan akan modal sendiri perusahan.

 Equity to Total Asset Ratio =         Modal Sendiri x 100 %
Total Aktiva

2.3 Aspek Ratio Profitabilitas
            Ratio Profitabilitas merupakan  rasio untuk menilai kemampuan perusahan dalam mencari keuntungan, rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahan. Alat ukur yang dilakukan adalah profit margin, Return on investment ( ROI ), Gros profit.

Analisis perhitungan Ratio Profitabilitas sebagai berikut :
a.       Net Profit Margin Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan. Rasio ini dapat dihitung dengan Rumus yaitu :
Net Profit Margin = Laba Setelah Pajak  x 100 %
                                                  Penjualan Bersih
b.         ROI Return on Equity ( ROE ) untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
ROE =  Laba bersih setelah pajak x 100 %
                             Total  Aktiva

c.           Gross Profit Margin ( Margin Laba Kotor) Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :

Gross Profit Margin = Laba kotor  x 100 %
                                                  Penjualan
LAPORAN KEUANGAN PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK











 Analisis  yang dapat di simpulkan setelah melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan pada PT INDOFOOD SUKSER MAKMUR, tbk dilihat dari  Rasio Likuditas dapat di simpulkan bahwa  PT INDOFOOD SUKSER MAKMUR, tbk  pada tahun 2012 mengalami peningkatan dan perusahan ini dapat dikataka.n meningkat, peningkatan terjadi di karenakan kenaikan aktiva lancar di tahun 2012.Kondisi keuangan PT INDOFOOD SUKSER MAKMUR, tbk dalam keadaan sehat dan baik



Sumber :
  1.  www.idx.co.id
  2. http://shelmi.wordpress.com/2009/03/04/rasio-%E2%80%93-rasio-keuangan-perusahaan/
  3. http://library.gunadarma.ac.id




1


Selasa, 12 Maret 2013

Ruang Lingkup Laporan Keuangan



1.1            Pengertian Laporan Keuangan dan Dasar Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan hasil dari kegiatan operasi normal perusahaan akan memberikan informasi keuangan yang berguna bagi entitas-entitas di dalam perusahaan itu sendiri maupun entitas-entitas lain di luar perusahaan.
Laporan Keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
a.      Neraca
b.     Laporan laba rugi
c.      Laporan perubahan ekuitas
d.     Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kasatau laporan arus dana
e.      Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
Berikut merupakan beberapa definisi dari laporan keuangan menurut beberapa   ahli, antara lain :

1.      Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2007, hal 7) :
” Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keungan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara misalnya laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan
laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.”

2.      Menurut Drs.S.Munawir
Laporan Keuangan adalah hasil dari proses Akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
  
3.      Menurut Drs.Djarwanto.P.S
Laporan Keuangan adalah hasil dari proses Akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk  berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan kondisikeuangan dan hasil operasi perusahaan.

4.      Menurut Myer, Financial Statement Analysis
Laporan Keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba.

5.      Menurut SAK
Laporan Keuangan adalah merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporankeuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan ( yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana ), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

6.      Menurut Drs.Dwi Prastowo.D, M.M, Akt
Laporan Keuangan adalah merupakan obyek dari analisis terhadap laporan keuangan. Oleh karena itu, memahami latar belakang penyusunan dan penyajian laporan keuangan merupakan langkah yang sangat penting sebelum menganalisis laporan keuangan itu sendiri.

1.2 Arti penting Laporan Keuangan
Analisis keuangan yang mencangkup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalau dan prospeknya di masa datang.
Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan. Apalagi informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat untuk berbagai pihak seperti investor,kreditur, pemerintah, bankers,pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

A. Arti pentingya analisis laporan keuangan adalah sebagaiberikut:
·         Bagi pihak manajemen : Untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, kompensasi, pengembangan karier.
·         Bagi pemegang saham : Untuk mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan, keamanan investasi.
·         Bagi kreditor : Untuk mengetahui kemampua perusahaan melunasi utang beserta bunganya.
·         Bagi pemerintah : Pajak, persetujuan untuk go public.
·         Bagi karyawan : Penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keamanan kerja.

 B. Berdasarkan definisi-definisi yang tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu laporan keuangan berfungsi untuk:

a. Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentu melalui laporan historis yang secara sistematis memberikan informasi menyeluruh mengenai aktiva, hutang serta modal yang dikenal dengan nama Neraca (Balance Sheet).
b. Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentu melalui laporan historis yang secara sistematis memberikan informasi menyeluruh mengenai penghasilan, biaya serta laba atau rugi yang diperoleh yang dikenal dengan nama Laporan Laba Rugi (Income Statement).
c. Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentu melalui laporan historis yang secara sistematis memberikan informasi menyeluruh mengenai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi selama periode pelaporan, yang dikenal dengan nama Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Owners Equity atau Statement of Stockholders Equity).
d. Setiap laporan tersebut menyediakan informasi yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya namun saling berkaitan karena mencerminkan aspek yang berbeda dari transaksi-transaksi atau peristiwa-peristiwa lain yang sama.

C. Pemakai Laporan Keuangan
  •         Investor
  •         Karyawan
  •        Pemberi Pinjaman
  •         Pemasok dan Kreditor usaha lainnya 
  •         Pelanggan
  • ·      Pemerintah
  • ·      Masyarakat FUCK


1.3         Tujuan Laporan Keuangan
Pada awalnya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah berfungsi sebagai “alat pengujian” dari pekerjaan fungsi bagian pembukuan, akan tetapi untuk selanjutnya seiring dengan perkembangan jaman, fungsi laporan keuangan sebagai dasar untuk dapat menentukan atau melakukan penilaian atas posisi keuangan perusahaan tersebut. Dengan menggunakan hasil analisis tersebut, maka pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil suatu keputusan. Melalui laporan keuangan juga akan dapat dinilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban- kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang, struktur modal perusahaan, pendistribusian pada aktivanya, efektivitas dari penggunaan aktiva, pendapatan atau hasil usaha yang telah dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayarkan oleh perusahaan serta nilai-nilai buku dari
setiap lembar saham perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2007, hal 3) tujuan dari laporan keuangan adalah:
a.       Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.

b . Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini adalah memenuhi kebutuhan bersama dari sebagian besar pengguna. Namun demikian laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan ekonom, karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari berbagai kejadian di masa yang lalu (historis), dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.

c.    Laporan keuangan juga telah menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh manajemen (stewardship) atau merupakan pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melakukan penilaian terhadap apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen, melakukan hal ini agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mungkin saja mencakup keputusan untuk memanamkan atau menjual investasi mereka dalam suatu perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau melakukan penggantian manajemen.

1.4. Syarat-Syarat Laporan Keuangan:
Berikut syarat-syarat yang harus dipenuhi didalam membuat Laporan Keuangan      :
1)   Relevan artinya bahwa informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan.
2)      Dapat dimengerti artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara jelas dan mudah difahami oleh para pemakainya.
3)      Daya uji artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntansidan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain.
4)      Netral artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu.
5)      Tepat waktu artinya bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya
6)      Daya banding artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama.
7)      Lengkap artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tersebut diatas dan tidak menyesatkan pembaca.

1.5. KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan memiliki beberapa keterbatasan, berikut beberapa keterbatasan laporan keuangan :
1.      Laporan keuangan dibuat antara waktu tertentu (intern report) dan bukan merupakan laporan final.
2.      Adanya beberapa standar nilai yang bergabung. Beberapa aktiva, biasanya aktiva tetap dilaporkan berdasarkan yharga perolehan dikurangi dengan akumulasi pengahapusannya, karena nilai aktiva itu dalam laporan keuangan akan tercantum sebesar nilai bukunya.
3.      Adanya pengaruh daya beli uang berubah.
4.      Adanya faktor yang tidak dapat dinyatakan dengan uang.
5.      Laporan keuangan bersifat historis.

1.6.  PERANAN PEMERIKSAAN AKUNTAN PUBLIK
Perkembangan profesi akuntansi sejalan dengan jenis jasa akuntansi yang diperlukan oleh masyarakat yang makin lama semakin bertambah kompleksnya. Gelar akuntan adalah gelar profesi seseorang dengan bobot yang dapat disamakan dengan bidang pekerjaan yang lain. Misalnya bidang hukum atau bidang teknik.
Akuntan Publik (Public Accountants)
Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Yang termasuk dalam kategori akuntan publik adalah akuntan yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) dan dalam prakteknya sebagai seorang akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harus memperoleh izin dari Departemen Keuangan. Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen.

1.7. BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN
Terdapat empat jenis laporan keuangan utama, yakni:
1.      neraca (laporan perubahan posisi keuangan),
2.      laporan laba rugi,
3.      laporan perubahan ekuitas dan
4.      laporan arus kas.
Pelaporan keuangan (financial reporting) mencakup tidak hanya laporan keuangan, tetapi juga media-media lain yang dapat digunakan untuk mengomunikasikan informasi baik yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan proses akuntansi. Misalnya, laporan tahunan kepada para pemegang saham tidak hanya berisi laporan keuangan utama, seperti tercantum di atas, tetapi juga informasi lain, seperti rasio-rasio keuangan yang dianggap penting, ikhtisar jumlah atau saldo rekening-rekening tertentu.

1.8. HUBUNGAN ANTAR BERBAGAI LAPORAN KEUANGAN
Neraca dan Laporan Laba/Rugi bukanlah merupakan dua laporan yang berdiri sendiri tanpa hubungan. Secara sistematis, hubungan tersebut ditunjukkan pada Gambar 1 berikut (Jusuf, 2000: 40-41):

sumber       :
2.      Buku Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah pengarang Mahmudi
5.      id.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuangan