1.1 Pengertian Laporan Keuangan dan Dasar Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan dapat dengan jelas
memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang
merupakan hasil dari kegiatan operasi normal perusahaan akan memberikan
informasi keuangan yang berguna bagi entitas-entitas di dalam perusahaan itu
sendiri maupun entitas-entitas lain di luar perusahaan.
Laporan Keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
a. Neraca
b. Laporan laba rugi
c. Laporan
perubahan ekuitas
d. Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan
berupa laporan
arus kasatau laporan arus dana
e. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan
bagian integral dari laporan keuangan
Berikut merupakan beberapa definisi dari laporan
keuangan menurut beberapa ahli, antara lain :
1. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2007,
hal 7) :
” Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan
keuangan. Laporan keungan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara
misalnya laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan
laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan.”
2. Menurut Drs.S.Munawir
Laporan Keuangan adalah hasil dari proses Akuntansi yang
dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau
aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data
atau aktivitas perusahaan tersebut.
3. Menurut Drs.Djarwanto.P.S
Laporan Keuangan adalah hasil dari proses Akuntansi yang
dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan kondisikeuangan dan hasil operasi perusahaan.
4. Menurut Myer, Financial Statement Analysis
Laporan Keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh
akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah
posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba.
5. Menurut SAK
Laporan Keuangan adalah merupakan bagian dari proses
pelaporan keuangan. Laporankeuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan ( yang dapat disajikan
dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana
), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan.
6. Menurut Drs.Dwi Prastowo.D, M.M, Akt
Laporan Keuangan adalah merupakan obyek dari analisis
terhadap laporan keuangan. Oleh karena itu, memahami latar belakang penyusunan
dan penyajian laporan keuangan merupakan langkah yang sangat penting sebelum
menganalisis laporan keuangan itu sendiri.
1.2 Arti penting Laporan Keuangan
Analisis keuangan yang
mencangkup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang
finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalau dan
prospeknya di masa datang.
Laporan keuangan yang
disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaaan yang nyata
mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama
kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja
keuangan. Apalagi informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangat
bermanfaat untuk berbagai pihak seperti investor,kreditur, pemerintah,
bankers,pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
A. Arti pentingya analisis
laporan keuangan adalah sebagaiberikut:
· Bagi pihak manajemen : Untuk mengevaluasi
kinerja perusahaan, kompensasi, pengembangan karier.
· Bagi pemegang saham : Untuk mengetahui
kinerja perusahaan, pendapatan, keamanan investasi.
· Bagi kreditor : Untuk mengetahui
kemampua perusahaan melunasi utang beserta bunganya.
· Bagi pemerintah : Pajak, persetujuan untuk
go public.
· Bagi karyawan : Penghasilan yang
memadai, kualitas hidup, keamanan kerja.
B. Berdasarkan definisi-definisi yang
tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu laporan keuangan
berfungsi untuk:
a.
Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentu melalui
laporan historis yang secara sistematis memberikan informasi menyeluruh
mengenai aktiva, hutang serta modal yang dikenal dengan nama Neraca (Balance
Sheet).
b.
Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentu melalui
laporan historis yang secara sistematis memberikan informasi menyeluruh
mengenai penghasilan, biaya serta laba atau rugi yang diperoleh yang dikenal
dengan nama Laporan Laba Rugi (Income Statement).
c.
Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentu melalui
laporan historis yang secara sistematis memberikan informasi menyeluruh
mengenai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi selama periode pelaporan,
yang dikenal dengan nama Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Owners
Equity atau Statement of Stockholders Equity).
d. Setiap laporan tersebut menyediakan informasi
yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya namun saling berkaitan karena
mencerminkan aspek yang berbeda dari transaksi-transaksi atau
peristiwa-peristiwa lain yang sama.
C. Pemakai Laporan Keuangan
- Investor
- Karyawan
- Pemberi Pinjaman
- Pemasok dan Kreditor usaha lainnya
- Pelanggan
- · Pemerintah
- · Masyarakat FUCK
1.3 Tujuan Laporan Keuangan
Pada awalnya laporan
keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah berfungsi sebagai “alat pengujian” dari
pekerjaan fungsi bagian pembukuan, akan tetapi untuk selanjutnya seiring dengan
perkembangan jaman, fungsi laporan keuangan sebagai dasar untuk dapat menentukan
atau melakukan penilaian atas posisi keuangan perusahaan tersebut. Dengan
menggunakan hasil analisis tersebut, maka pihak-pihak yang berkepentingan dapat
mengambil suatu keputusan. Melalui laporan keuangan juga akan dapat dinilai
kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban- kewajibannya baik jangka
pendek maupun jangka panjang, struktur modal perusahaan, pendistribusian pada
aktivanya, efektivitas dari penggunaan aktiva, pendapatan atau hasil usaha yang
telah dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayarkan oleh perusahaan serta
nilai-nilai buku dari
setiap lembar saham
perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) (2007, hal 3) tujuan dari laporan keuangan adalah:
a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
b . Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan
ini adalah memenuhi kebutuhan bersama dari sebagian besar pengguna. Namun
demikian laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin
dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan ekonom, karena secara umum
menggambarkan pengaruh keuangan dari berbagai kejadian di masa yang lalu
(historis), dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
c. Laporan keuangan juga telah menunjukkan apa yang telah dilakukan
oleh manajemen (stewardship) atau merupakan pertanggungjawaban
manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin
melakukan penilaian terhadap apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban
manajemen, melakukan hal ini agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi.
Keputusan ini mungkin saja mencakup keputusan untuk memanamkan atau menjual
investasi mereka dalam suatu perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali
atau melakukan penggantian manajemen.
1.4. Syarat-Syarat Laporan Keuangan:
Berikut syarat-syarat yang harus dipenuhi
didalam membuat Laporan Keuangan :
1) Relevan artinya bahwa informasi
yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk
mengambil keputusan.
2) Dapat dimengerti artinya bahwa laporan keuangan yang disusun
berdasarkan secara jelas dan mudah difahami oleh para pemakainya.
3) Daya uji artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan
konsep-konsep dasar akuntansidan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut,
sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain.
4) Netral artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat
umum, objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu.
5) Tepat waktu artinya bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat
pada waktunya
6) Daya banding artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat
diadakan baik antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun
sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain
pada tahun yang sama.
7) Lengkap artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi
syarat-syarat tersebut diatas dan tidak menyesatkan pembaca.
1.5. KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan memiliki beberapa keterbatasan,
berikut beberapa keterbatasan laporan keuangan :
1. Laporan keuangan dibuat antara waktu tertentu
(intern report) dan bukan merupakan laporan final.
2. Adanya beberapa standar nilai yang bergabung.
Beberapa aktiva, biasanya aktiva tetap dilaporkan berdasarkan yharga perolehan
dikurangi dengan akumulasi pengahapusannya, karena nilai aktiva itu dalam
laporan keuangan akan tercantum sebesar nilai bukunya.
3. Adanya pengaruh daya beli uang berubah.
4. Adanya faktor yang tidak dapat dinyatakan dengan
uang.
5. Laporan keuangan bersifat historis.
1.6. PERANAN PEMERIKSAAN AKUNTAN PUBLIK
Perkembangan profesi
akuntansi sejalan dengan jenis jasa akuntansi yang diperlukan oleh
masyarakat yang makin lama semakin bertambah kompleksnya. Gelar akuntan
adalah gelar profesi seseorang dengan bobot yang dapat disamakan dengan
bidang pekerjaan yang lain. Misalnya bidang hukum atau bidang teknik.
Akuntan Publik (Public Accountants)
Akuntan publik atau juga
dikenal dengan akuntan eksternal adalah akuntan independen yang memberikan
jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja bebas dan umumnya
mendirikan suatu kantor akuntan. Yang termasuk dalam kategori akuntan publik
adalah akuntan yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) dan dalam
prakteknya sebagai seorang akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan,
seseorang harus memperoleh izin dari Departemen Keuangan. Seorang akuntan publik
dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa
konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen.
1.7. BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN
Terdapat empat jenis laporan keuangan utama,
yakni:
1. neraca (laporan perubahan posisi keuangan),
2. laporan laba rugi,
3. laporan perubahan ekuitas dan
4. laporan arus kas.
Pelaporan keuangan (financial reporting)
mencakup tidak hanya laporan keuangan, tetapi juga media-media lain yang dapat
digunakan untuk mengomunikasikan informasi baik yang secara langsung maupun
tidak langsung berhubungan dengan proses akuntansi. Misalnya, laporan tahunan
kepada para pemegang saham tidak hanya berisi laporan keuangan utama, seperti
tercantum di atas, tetapi juga informasi lain, seperti rasio-rasio keuangan
yang dianggap penting, ikhtisar jumlah atau saldo rekening-rekening tertentu.
1.8. HUBUNGAN ANTAR BERBAGAI LAPORAN KEUANGAN
Neraca dan Laporan Laba/Rugi bukanlah merupakan
dua laporan yang berdiri sendiri tanpa hubungan. Secara sistematis, hubungan
tersebut ditunjukkan pada Gambar 1 berikut (Jusuf, 2000: 40-41):
sumber :
2. Buku Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
pengarang Mahmudi
5. id.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuangan