1.1 Pengertian Kapasitas
Produksi
Kapasitas
produksi merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan sehubungan
dengan upaya meningkatkan laba perusahaan disamping usaha-usaha seperti
pemilihan material yang ekonomis, kontrol kualitas, promosi, guna menambah
permintaan pasar dan sebagainya. Kapasitas produksi dapat menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi permintaan pasar, semakin tinggi kapasitas
produksi yang dapat diusahakan maka semakin banyak produk yang mampu dihasilkan
setiap jam, setiap hari, setiap bulan, bahkan setiap tahunnya. Peningkatan
kapasitas produksi berhubungan dengan tingkat ivestasi dan investasi
berhubungan dengan tingkat tabungan masyarakat, sedangkan tingkat tabungan
masyarakat berhubungan dengan tingkat pendapatan dan konsumsinya. Jadi, bila
kapasitas produksi ingin ditingkatkan maka tabungan masyarakat haruslah
ditingkatkan agar investasi dapat pula meningkat.
Kapasitas produksi dapat
didefinisikan sebagai volume atau jumlah produk yang dapat dihasilkan
oleh suatu fasilitas produksi atau perusahaan dalam
periode
waktu tertentu dengan menggunakan sumber daya yang tersedia saat itu. Pada
perusahaan yang menghasilkan berbagai macam produk dan berproduksi untuk pasar,
penentuan kapasitas
produksi sangat penting
Pengukuran
kapasitas dapat dilaksanakan berdasar output atau berdasar input tergantung macam lembaga atau kegiatannya.
Misal pabrik garmen, mengukur kapasitas berdasarkan output dan lembaga
pendidikan mengukur kapasitas berdasarkan input yang ditunjukkan oleh daya tampung.
Dasar
untuk menentukan rencana kapasitas pabrik adalah skala ekonorni (economic scale), yaitu fasilitas yang dipilih adalah yang
memiliki biaya per unit paling rendah, dan focus facility, yaitu
fasilitas yang tersedia diusahakan agar dapat menghasilkan beberapa macam produk. Misalnya satu pabrik memproduksi
komponen produk yang hampir sama.
2.2 Strategi
Perencanaan Kapasitas Produksi
Strategi
perencanaan kapasitas pada dasarnya terdiri dari dua macam, yaitu strategi ekspansi, dan strategi wait and see.
Pada
strategi ekspansi, pengusaha menambah kapasitas pabriknya setelah diketahui bahwa ada prospek permintaan yang cukup
banyak. Strategi ini dilakukan oleh pengusaha yang optimis terhadap kenaikan permintaan.
Strategi wait
and see, diterapkan pada pengusaha yang konserfatif, atau cenderung berhati-hati. Pengusaha baru menambah
kapasitas pabriknya jika permintaan benar-benar
sudah meningkat. Jika kenaikannya belum cukup banyak biasanya diatasi dengan kerja lembur atau sub kontrak
dengan perusahaan lain.
Untuk
merencanakan kapasitas produksi, perusahaan dapat menggunakan berbagai
metode. Metode yang dipakai dalam perencanaan kapasitas produksi optimum
adalah metode Break
Even Point, metode Linear Programming, metode Grafik, dan metode Simpleks.
2.3 Faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan Kapasitas Produksi :
- Batasan permintaan,
yang telah diketahui dalam perhitungan market share.
- Tersedianya kapasitas
mesin-mesin, yang dibatasi oleh kapasitas teknis atau ekonomis.
- Jumlah dan kemampuan
tenaga kerja pengelola proses produksi.
- Kemungkinan adanya
perubahan teknologi produksi di masa yang akan datang.
Dalam
menentukan kapasitas produksi dari suatu pabrik atau industri yang akan
didirikan, dapat dilakukan dengan dua cara pendekatan.
·
Pertama adalah
dengan memperkirakan tingkat permintaan potensial terhadap produk pada masa
depan
· Kedua adalah
dengan pendekatan terhadap ketersediaan bahan bakunya.
Pendekatan
yang pertama dapat dilakukan apabila tersedia data historis untuk tingkat
produksi/penawaran dan tingkat permintaan dari produk yang bersangkutan ataupun
dari produk yang sejenis dengannya. Dengan menggunakan teknik peramalan yang
tepat maka akan dapat diperkirakan tingkat permintaan terhadap produk tersebut
pada masa yang akan datang.
2.4 Perencanaan
Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi juga berkaitan
erat dengan skedul atau jadwal produksi yang tertuang dalam jadwal produksi
induk (master production schedule),
karena jadwal produksi induk mencerminkan apa dan berapa yang harus diproduksi
dalam jangka waktu tertentu.
Perencanaan Kapasitas dapat Dilihat
dalam tiga Horizon waktu:
a. Kapasitas jangka pendek (< 3 bulan)
Perencanaan
kapasitas jangka pendek kurang
dari tiga bulan ini dikaitkan pada proses penjadwalan harian atau mingguan dan
menyangkut pembuatan penyesuian –penyesuian untuk menghapus ‘’variance’’ antara keluaran yang
direncanakan dan keluaran nyata . keputusan perencanaan mencakup alternatif –
alternatif seperti kerja lembur, pemindahan personalia, penggantian routing produksi
Untuk meningkatkan kapasitas jangka
pendek terdapat 5 cara yang dapat digunakan perusahaan:
1.
Meningkatkan sumber daya yaitu :
- Penggunaan
kerja lembur (memakan biaya lembur tinggi)
- Penambahan
regu kerja (biaya tenaga kerja tinggi)
- Memberikan
kesempatan kerja part time
- Sub kontrak
-> memberikan pekerjaan kepada pihak lain ( pengawasan mutu / quality control)
- ·
Kontrak kerja
2.
Memperbaiki penggunaan sumber daya:
3.
Memodifikasi produk :
- Menentukan
standar produk
-
Melakukan
perubahan jasa produk
- Melakukan
pengawasan kualitas
4.
Memperbaiki permintaan :
- Melakukan
perubahan harga
- Melakukan
perubahan promosi
5.
Tidak memenuhi permintaan :
- Tidak
mensuplai semua permintaan
b. Kapasitas
jangka menengah (3-18 bulan)
Perencanaan
kapasitas jangka menengah (intermediet range) yaitu rencana-
rencana bulanan atau kuartalan untuk 3 sampai 18 bulan yang atau yang akan
datang. Dalam hal ini, kapasitas juga bervariasi karena alternative –
alternative seperti penarikan tenaga kerja, pemutusan kerja, peralatan –
peralatan bukan utama.
c.
Kapasitas jangka panjang p (>1
tahun)
Perencanaan
kapasitas jangka panjang (long time) – lebih dari satu tahun. Di
mana sumber daya produktif memakan waktu lama untuk memperoleh atau
menyelesaikan, seperti bangunan, peralatan atau fasilitas. Perencanaan
kapasitas jangka panjang memerlukan partisipasi dan persetujuan manajemen
puncak. Dalam kaitan dengan kapasitas jangka panjang terdapat 2 strategi yang
dapat ditempuh perusahaan yaitu :
1. Strategi melihat dan menunggu ( wait and see strategy ) dikatakan pula
strategi hati – hati karena kapasitas produksi dinaikkan apabila yakin
permintaan konsumen sudah naik. (tidak ada resiko)
2. Strategi ekspansionis, kapasitas
selalu melebihi atau diatas permintaan (ada resiko). penumpukan stok
menimbulkan biaya operasional membesar
KESIMPULAN
Kapasitas produksi dapat
didefinisikan sebagai volume atau jumlah produk yang dapat dihasilkan
oleh suatu fasilitas produksi atau perusahaan dalam
periode
waktu tertentu dengan menggunakan sumber daya yang tersedia saat itu. Pada
perusahaan yang menghasilkan berbagai macam produk dan berproduksi untuk pasar,
penentuan kapasitas
produksi sangat penting
Dasar
untuk menentukan kapasitas produksi pabrik (manufaktur) diantaranya strategi
perencanaan kapasitas produksi,
faktor-faktor
penentu dalam penentuan kapasitas produksi dan
perencanaan kapasitas produksinya
Pengukuran
kapasitas dapat dilaksanakan berdasar output atau berdasar input tergantung macam lembaga atau kegiatannya.
Misal pabrik garmen, mengukur kapasitas berdasarkan output dan lembaga
pendidikan mengukur kapasitas berdasarkan input yang ditunjukkan oleh daya tampung untuk mencapai
keberhasilan.
sumber : wikipedia.com
buku makro ekonomi
1 komentar :
terimakasih, samgat membantu sekali.
https://tokoamway.blogspot.com/search/label/PERSONAL%20CARE
Posting Komentar