Pendekatan terhadap perkembangan Akuntansi.
About Us
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros. Aliquam pharetra. Nulla in tellus eget odio sagittis blandit. Maecenas at nisl. Nullam lorem mi, eleifend a, fringilla vel, semper at, ligula. Mauris eu wisi. Ut ante dui, aliquet nec, congue non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris. Duis sed massa id mauris pretium venenatis. Suspendisse cursus velit vel ligula. Mauris elit. ....read more
Rabu, 04 Juni 2014
PERKEMBANGAN AKUNTANSI DALAM EKONOMI YANG BERORIENTASI PASAR
Akuntansi keuangan yang berorientasi pada
makrekonomi mungkin mengakui secara formal nilai penemuan dari mineral atau
kandungan minyak, menghitung beban depresiasi atas peralatan produkstif berdasarkan
unit produksi, dan mengizinkan penghapusan biaya tertentu dengan cepat jika hal
ini merupakan kepentingan pembangunan ekonomi regional .
=> Pola
Mikroekonomis
Ekonomi yang berorientasi pada pasar, termasuk
ekonomi yang tidak begitu banyak mendapat campur tangan administrasi pemerintah
pusat, mempercayakan sebagian besar kesejahteraan ekonomi kepada
aktivitas-aktivitas bisnis dari indvidu-individu dan masing-masing perusahaan
bisnis. Dengan demikian, dalam ekonomi ini, terdapat suatu orientasi fundamental
yang mengarah pada setiap sel dari akivitas ekonomi. Hal ini begitu berurat
berakar di organisasi-organisasi ekonomi barat dimana orientasi ini berlaku
bagi banyak proses bisnis, hukum, legislative dan sosial.
Dengan aktivitas-aktivitas swasta dan bisnis
sebagai inti urusan dalam ekonomi yang berorientasi kepada pasar dan dengan
akuntansi melakukan fungsi jasa bagi bisnis dan perusahaan-perusahaan bisnis,
tampaknya wajar saja bahwa akuntansi akan mengorientasikan dirinya kepada
pertimbangan-pertimbangan mikro yang sama, yang telah terbentuknya secara mapan
dalam lingkungannya. Beberapa pernyataan yang berkaitan dengan pola ini
menyangkut:
1. Perusahaan
menyediakan titik-titik vokal bagi aktivitas-aktivitas ekonomi
2. Kebijakan
utama perusahaan bisnis adalah untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
3. Optimasi
dalam pengertian ekonomi adalah kebijakkan terbaik perusahaan untuk bertahan
4. Akuntansi,
sebagai cabang ekonomi bisnis, mendapatkan konsep-konsep dan aplikasi
aplikasinya dari analisis ekonomi.
Konsep akuntansi utama dalam pola pengembangan
yang didasarkan pada mikro ekonomi adalah bahwa proses akuntansi harus
mempertahankan secara konstan jumlah investasi modal moneter dalam perusahaan
dalam nilai riil.
ð Disiplin Independen
Menganggap akuntansi sebagai fungsi jasa dari
bisnis memberikan ruang yang cukup untuk menyimpulkan bahwa akuntansi dapat
membangun kerangka yang berguna bagi dirinya yang disaring dari proses bisnis
yang dilayaninya. Jika hal ini mungkin dilakukan, maka dukungan konseptual dari
suatu disiplin seperti ekonomi tidak dibutuhkan. Akuntansi dengan kata lain ,
bergantung pada dirinya menjadi suatu disiplin yang independen.
Pendekatan terhadap perkembangan Akuntansi.
Pendekatan terhadap perkembangan Akuntansi.
a. Pendekatan
makro ekomomi
b. Pendekatan
mikro ekonomi
c. Pendektan
independen
d. Pendekatan
yang seragam
Klasifikasi awal yang
dilakukan adalah yang diusulkan oleh Mueller pertengahan tahun 1960-an. 1a
mengidentifikasikan empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di
negara-negara Barat dengaii sistem ekonomi berorientasi pasar.
1. Berdasarkan pendekatan makroekonomi,
Praktik akuntansi
didapatkan dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional.
Tujuan perusahaan umumnya mengikuti dan bukan memimpin kebijn nasional, karena
perusahaan bisnis mengoordinasikan kegiatan mereka dengan kebijakan oasional.
Karenanya, sebagai contoh, suatu kebijakan nasional berupa lapangan kerja
yangstabil dengan menghindari perubahan besardalam siklusbisnisakan menghasilkan
praktik akuntansi yang meratakan laba. Atau, untuk mendorong perkembangan
industri tertentu, suatu negara dapat mengizinkan penghapusan pengeluaran modal
secara cepat pada beberapa industri tersebut. Akuntansi di Swedia berkembang
dan pendekatan makroekonomi.
2. Berdasarkan pendekatan mikroekonomi.
Akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi.
Fokusnya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk
bertahan hidup. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan harus memperlahankan
modal fisik yang dimiliki. Juga sama pentingnya bahwa perusahaan memisahkan
secara jelas modal dari laba untuk mengevaluasi dan mengendalikan aktivitas
usaha. Pengukuran akuntansi yang didasarkan pada biaya penggañtian sangat
didukung karena paling sesuai dengan pendekatan ini. Akuntansi di Belanda
berkembang dari mikroekonorni.
3. Berdasarkan pendekatan independen,
Akuntansi berasal dan praktik bisnis dan berkembang
secara ad
hoc, dengan dasar perlahan-lahan dan
pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan. Akuntansi dipandang sebagai Fungsi
jasa yang konsep dan prinsipnya di ambi1 dan proses bisnis yang dijalankan,
diambilkan dari cabang keilmuan seperti ekonomi. Bisnis menghadapi kerumitan
dunia nyata dan ketidakpastian yang senantiasa terjadi melalui pengalaman,
praktik, dan intuisi. Akuntansi berkembang dengan cara yang sama. Sebagai
contoh, laba secara sederhana merupakan hal yang paling bermanfaat dalam
praktik dan pengungkapan secara pragmatis menjawab kebutuhan para pengguna.
Akuntansi berkembang secara independen di lnggris dan Amerika Serikat.
4. Berdasarkan pendekatan yang seragam,
Akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat
untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Keragaman dalam pengukuran,
pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan perancang pemerintah, otoritas
pajak dan bahkan manajer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam
mengendalikan seluruh jenis bisnis. Secara umum, pendekatan seragam digunakan
di negara-negara dengan keterlibatan pemerintah yang besar dalam perencanaan
ekonomi di mana akuntansi digunakan antara lain untuk mengukur kinerja,
mengalokasikan sumber daya, mengumpulkan pajak dan mengendalikan harga.
Prancis, dengan bagan akuntansi nasional yang seragam, merupakan pendukung utama
pendeka tan seragam. Sistem Hukum: Akuntansi Hukum Umum dengan Hukum Kode.
Akuntansi juga dapat diklasifikasikan sesuai dengan
sistem hukum suatu negara. Pandangan ini telah mendominasi pemikiran akuntansi
selama kurang lebih 20 lahun lerakhir.
1. Aktuntansi dalam negara-negara ukum umum
memiliki karakter berorienlasi lerhadap “penyajian wajar,” transparansi dan
pengungkapan penuh dan pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak. Pasar
saham mendominasi sumber-sumber keuangan dan pelaporan keuangan ditujukan untuk
kebutuhan informasi investor luar. Penentuan standar akuntansi cenderung
merupakan aktivitas sektor swasta dengan peranan penting yang dimainkan oleh
profesi akuntansi. Akuntansi hukum umum sering disebut sebagai “Anglo Saxon,”
“lnggris-Arnerika,” atau “berdasarkan mikro.” Akuntansi hukum umum berawal di
Inggris dan kemudian diekspor ke negara-negara seperti Australia, Kanada, Hong
Kong, India, Malaysia, Pakistan dan Amerika Serikat.
2. Akuntansi dalam negara-negara hukim kodememiliki karaterislik berorientasi legalistik, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian antara akuntansi
keuangan dan pajak. Bank atau pemerintah (“orang dalam”) mendominasi sumber
keuangan dan pelaporan keuangan ditujukan untuk perlindungan kreditor.
Penentuan standar akuntansi cenderung merupakan aktivitas sektor publik dengan
relatif sedikil pengaruh dari profesi akuntansi. Akuntansi hukum kode sering
disehut “kontinental,” “legalistik,” atau “seragam secara makro.” Ini ditemukan
di kebanyakan negara-negara Eropa Kontinental dan bekas koloni mereka di
Afrika, Asia, dan Amerika.
Pemberian karakter akuntansi memparalelkan hal yang
disebut sebagai model “pemegang sahani” dan “pihak berkepentingan” (atau kelola
perusahaan dalam negara hukum umum dan hukum kode. Sistem hukum suatu negara
dan sistem keuangannya dapat dikaitkan dalam suatu hubungan sebab akibal.
Suatu sistem legal dalam hukum umum menekankan hak pemegang saham dan
menawarkan perlindungan yang lebih kuat
Hukum melindungi investor luar an secara hukum sangat
ditegakkan. Hasilnya adalah pasar iiodal yang kuat berkembang di negara-negara
hukum umum dan pasar modal yang lemah berkembang di negara-negara hukum kode.
Perusahaan-perusahaan di negara hukum urnum memperoleh modal dalam jumlah yang
besar metalui penawaran publik saham kepada sejumtah investor, dibandingkan
dengan perusahaan-perusahaan di negara hukuni kode. Karena investor memiliki
posisi wajar terhadap perusahaan, terdapat permintaan akan informasi akuntansi
yang mencerminkan kinerja operasi dan posisi keuangan dengan akurat.
Pengungkapan publik menyelesaikan masalah informasi yang tidak seimbang
(asimetris) antara perusahaan dan investor.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar